Dahulu..
Siapa dia?
Hanya seorang anak biasa
Anak lugu
Tak ada guna
Dahulu..
Siapa dia?
Tidak indah
Tidak istimewa
ya, benar
Sekarang..
Siapa dia?
Anak gadis yang
Sangat istimewa
Sangat cantik
Anggun..
Dan sekarang..
Diriku berkata
Tuhan, Terimakasih
Telah menciptakan Dia
Makhluk yang sangat cantik.
Bandung, 26 April 2011
ArwahDudit.
Senin, 25 April 2011
Sabtu, 05 Februari 2011
Mencari kekasih #2 : Bertemu dia
Kembali terulang pagi yang biasa ini. Tak ada yang istimewa, terkecuali kicauan burung yang tetap terdengar. Hari ini adalah hari kamis. Pelajaran pertama hari ini olahraga. Pelajaran yang bisa sedikit menghiburku.Pagi ini aku bangun lebih awal. Tidak seperti hari kemarin.
Hari ini ada murid baru dikelasku. Seorang wanita. Sungguh cantik memang. Entah apa yang kurasakan saat ini. Aku tak berani mengucapkannya. Bahkan dalam hati sekalipun. Entah mengapa aku tidak berani seperti ini. "Hah sudahlah", gumamku dalam hati. Tak kupikirkan lagi rasa itu.
Pelajaran ke-2 berlangsung. Kebetulan ini adalah pelajaran wali kelasku, Matematika. Di perkenalkanlah nama wanita itu. Ternyata dia bernama Clara. Secara fisik ya, sudah kujelaskan tadi. Lalu wali kelasku menyuruhnya duduk denganku. Entah mengapa hatiku semakin terasa berdegup. Singkat cerita, kami pun berkenalan. Selama itu dia menanyakan tugas-tugas apa saja yang harus dikerjakannya untuk esok hari. Dia juga sedikit berbasa-basi denganku di kelas.
Bel pulang berbunyi dengan keras. Aku pun melangkah dengan tenang keluar gerbang sekolah. Tetapi aku merasa ada yang memanggilku. Aku menoleh ke belakang. Terlihat Clara berlari ke arahku. Dia mengeluarkan secarik kertas. Entah apa maksudnya. Lalu dia menghampiriku dan berkata "Boleh minta nomor HP?" "Boleh kok" . Dia menulis nomor yang kuucapkan. Lalu dia pun pergi dan berterima kasih padaku. Kulanjutkan langkahku yang tadi sempat terhenti menuju istana mewahku..
Hari ini ada murid baru dikelasku. Seorang wanita. Sungguh cantik memang. Entah apa yang kurasakan saat ini. Aku tak berani mengucapkannya. Bahkan dalam hati sekalipun. Entah mengapa aku tidak berani seperti ini. "Hah sudahlah", gumamku dalam hati. Tak kupikirkan lagi rasa itu.
Pelajaran ke-2 berlangsung. Kebetulan ini adalah pelajaran wali kelasku, Matematika. Di perkenalkanlah nama wanita itu. Ternyata dia bernama Clara. Secara fisik ya, sudah kujelaskan tadi. Lalu wali kelasku menyuruhnya duduk denganku. Entah mengapa hatiku semakin terasa berdegup. Singkat cerita, kami pun berkenalan. Selama itu dia menanyakan tugas-tugas apa saja yang harus dikerjakannya untuk esok hari. Dia juga sedikit berbasa-basi denganku di kelas.
Bel pulang berbunyi dengan keras. Aku pun melangkah dengan tenang keluar gerbang sekolah. Tetapi aku merasa ada yang memanggilku. Aku menoleh ke belakang. Terlihat Clara berlari ke arahku. Dia mengeluarkan secarik kertas. Entah apa maksudnya. Lalu dia menghampiriku dan berkata "Boleh minta nomor HP?" "Boleh kok" . Dia menulis nomor yang kuucapkan. Lalu dia pun pergi dan berterima kasih padaku. Kulanjutkan langkahku yang tadi sempat terhenti menuju istana mewahku..
Kamis, 20 Januari 2011
Mencari kekasih #1 : Pengumuman
Terdengar kicau burung bersahutan di tambah mentari yang menyinari kamarku, menembus kaca. Jam sudah menunjukan angka 6 pagi. Saatnya aku untuk berangkat sekolah. Aku biasa pergi memakai angkutan umum, walaupun aku memang mempunyai sebuah mobil. Hari ini aku berangkat lebih siang karena ada beberapa hambatan.
Akhirnya sampailah aku disekolahku. Pas saat anakanak berpakaian putih abu berlari masuk ke kelasnya masing-masing. Termasuk aku yang memang sedikit kesiangan. Guru Fisika pun mulai datang ke kelasku. Hah sungguh malas aku hari ini. Ditambah lagi teman-teman sekelasku yang ribut di belakangku. Sempat aku tertidur dikelas saat pelajaran sudah dimulai.
hopelikeit
"Krriinnnggg" Bel istirahat pun berbunyi dan aku bergegas ke perpustakaan sekolah untuk mengembalikan buku yang kupinjam. Selintas aku melihat sebuah pengumuman "Bienvenida Tango" acara pesta dansa mewah di sekolahku. Valentine ini diadakannya. Terlintas di otakku bahwa aku harus mencobanya. Ya aku harus mencobanya. Tapi dengan siapa? Aku hanya punya sedikit teman perempuan. Aku tetap memikirkan pengumuman itu sampai pulang sekolah. Siapa kira-kira yang akan ingin menjadi pasangan saya malam nanti? Hah aku benar-benar putus asa malam ini. Sampai-sampai aku hampir membatalkan niat mengikuti pesta dansa yang mewah itu. Ya, putus asa yang berlebihan...
Langganan:
Postingan (Atom)